Kamis, 17 Oktober 2019

Pindad Klaim Kandungan Lokal Medium Tank Tembus 70 Persen

Pindad Klaim Kandungan Lokal Medium Tank Tembus 70 Persen

, Bandung - Direktur Penting PT Pindad Abraham Mose mengklaim faksinya sukses mendesak kandungan import dalam produk purwarupa Medium Tank bikinan Pindad bersama dengan FNSS Turki. “Perkiraan kita seputar 70 % kandungan lokalnya,” tuturnya di Bandung, Kamis, 16 Agustus 2018.

Abraham menjelaskan kandungan lokal perangkat lunak purwarupa ke-2 Medium Tank yang dibikin semenjak awal di Pindad itu serta telah tembus 100 %. “Tingkat kandungan lokal kita buat di antara hardware serta software. Untuk dari si software dapat disebutkan telah 100 % dipunyai potensi putra-putri bangsa di Pindad,” katanya.

Abraham menjelaskan perangkat lunak Medium Tank itu adalah hasil peningkatan bersama dengan di antara Pindad serta FNSS Turki. Perangkat lunak itu salah satunya mencakup perlengkapan radio, electronic control unit, radar, autoloader, dan rangkaian sensor tank untuk memindai kendaraan tempur lawan.

“Pindad bekerja bersama dengan mereka (FNSS Turki) untuk (perangkat) elektroniknya. Tetapi sekurang-kurangnya, gw ingin membuat potensi itu berada di Pindad,” sebut Abraham.

Abraham berujar, untuk perangkat keras atau hardware disadari belum seutuhnya dapat dibuat di negeri. “Kalau bicara hardware, saling kita tahu. Mesinnya masih import serta material yang untuk armour itu masih import,” katanya.

Abraham mengatakan nilai plus peningkatan Medium Tank itu ialah potensi Indonesia membuat tank. “Secara keseluruhnya, yang penting bagaimana kita kuasai brainware, bagaimana kita dapat kuasai (potensi) design, manfaat dari tank ini,” tuturnya.

Menurut Abraham, Medium Tank adalah hanya satu tank yang masuk klasifikasi medium. “Ini yang pertama di dunia. Dari beratnya,” katanya.

Abraham menjelaskan inspirasi meningkatkan Medium Tank ada sesudah Indonesia mempunyai Main Battle Tank (MBT) Leopard, yang di import dari Jerman. “Kita punyai MBT, yang dapat disebutkan lihat tongkrongannya telah takut, belum juga daya gempurnya. Tetapi demikian keadaan di Indonesia, sedikit susah lakukan manuver,” katanya.

Dari sana, Pindad mewacanakan meningkatkan Medium Tank dengan menggandeng FNSS Turki. “Medium Tank ini sama juga dengan MBT memakai meriam 105 milimeter. Kita turunkan beratnya, tetapi masih menggunakan 105 milimeter, dengan potensi manuver lebih unggul,” papar Abraham.

Tank medium Kaplan adalah produk bersama dengan di antara FNSS (Turki) serta PT Pindad (Indonesia).Tank Kaplan diperlengkapi dengan turet CMI Cockerill 3105 i dengan meriam bertekanan tinggi Cockerill 105mm. Skema pemuatan amunisi automatis yang hebat membuat Kaplan MT benar-benar mematikan, walaupun juga berbobot mudah. haberturk.com

Abraham menjelaskan Medium Tank sekarang tinggal menyelesaikan proses sertifikasi. “Kita bikin kelas medium, nyatanya pertimbangan ini hadir dari kita ini, belum ditingkatkan negara lain,” tuturnya.

Abraham mengatakan Pindad telah menyurati pemerintah. “Dalam ini Kementerian Pertahanan jika Medium Tank telah siap. Tinggal lihat bagaimana keperluan internal TNI (Tentara Nasional Indonesia) Angkatan Darat. Pasti seluruh pihak masih menanti hasil firing test, selanjutnya kita akan mendapatkan sertifikat, hingga kita wajar untuk jual serta wajar masuk ke mass product,” katanya.

Dinas Riset serta Peningkatan TNI Angkatan Darat sekarang tengah melakukan proses pengujian Medium Tank sebelum mengantungi sertifikasi dari Kementerian Pertahanan. Kepala Dinas Riset serta Peningkatan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Dandang Doetoyo berujar Medium Tank diproyeksikan gantikan tank kelas AMX punya TNI Angkatan Darat.

“Kalau lihat renstra (gagasan strategis), kebutuhannya sampai 400 unit. Tank seperti AMX mungkin ditutup. Dengan begitu, tank seperti Medium Tank bikinan Pindad ini dinaikkan untuk gantikan,” katanya, Kamis, 16 Agustus 2018. Dandang menjelaskan, TNI memerlukan beberapa variasi dari Medium Tank itu.“Mungkin angkut personil , akan ditingkatkan semacam ini,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar