Jumat, 18 Oktober 2019

Penjualan Semen Tiga Roda Melambat di Kuartal I 2018

Penjualan Semen Tiga Roda Melambat di Kuartal I 2018

, Mataram - Penjualan semen Tiga Roda sepanjang kuartal pertama 2018 alami perlambatan. Bila pada periode yang sama tahun 2017 penjualan semen Tiga Roda sampai 317 ribu ton, kesempatan ini alami penurunan 3.000 ton atau jadi 314 ribu ton. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (ITP), produsen semen Tiga Roda, mendapatkan 54,3 % market share semen di Indonesia.

Senior Operating Officer ITP Rizki Dini hari menerangkan keadaan penjualannya pada saat buka puasa di Mataram, Kamis malam, 24 Mei 2018. ''Tahun lalu keadaan penjualan lebih baik. Tetapi Indocement masih pimpin pasar penjualan,'' tuturnya.

Penurunan penjualan semen diakui mengingat kesempatan ini hadapi bulan puasa serta mendekati Lebaran, tidak hanya terdapatnya hujan, hingga pekerjaan konstruksi melambat. Rizki mengaku jika sebetulnya keadaan penjualan 2-3 tahun paling akhir ini alami penurunan di Indonesia.

Rata-rata produksi semen di Indonesia sampai 90-95 juta ton. Sedang mengonsumsi semen 60-65 juta ton. Tetapi dia masih mengharap perkembangan penjualan semen Tiga Roda dapat sampai 6-8 %.

Di Nusa Tenggara Barat, penjualan semen Tiga Roda tahun 2017 sampai 1,145 juta ton atau mendapatkan market share 55,3 %.

Tidak hanya keadaan penjualan, sesudah berlangsungnya rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), Selasa, 22 Mei 2018, ITPmeluncurkan jika keseluruhan mengonsumsi semen domestik Indonesia naik 6,6 % dibandingkan tahun kemarin.Volume penjualan semen domestik ITP tumbuh sebesar 9,6 % serta market share ITP tumbuh jadi 26,4 % di kuartal pertama 2018 dibanding dengan kuartal pertama 2017, yakni 25,6 %.

Penghasilan neto naik cuma 1,9 % dari Rp 3.376,4 miliar jadi Rp 3.439,5 miliar sebab penurunan harga jadi efek kompetisi yang ketat, khususnya di home market dalam rencana menjaga market share. Mengenai laba bruto alami penurunan 15,2 % jadi Rp 986,8 miliar (tahun kemarin Rp 1.163,9 miliar).

Efek dari kenaikan beban inti penghasilan bisa dialokasikan khususnya ke beban bahan bakar serta listrik sebesar Rp 172,5 miliar, yang mengakibatkan penurunan lebih jauh dari margin laba bruto ITP jadi rekor paling rendah sebesar 28,7 %.

Laba usaha untuk tiga bulan pertama tahun ini turun 52,6 % atau Rp 263,1 miliar jadi Rp 236,7 miliar (tahun kemarin Rp 499,8 miliar). Margin laba usaha turun jadi 6,9 %. Lebih jauh, EBITDA turun sebesar 27,7 % dari Rp 775 miliar jadi Rp 560,1 miliar pada triwulan pertama 2018, mencerminkan penurunan margin jadi 16,3 %, yang rekor paling rendah.

Ongkos pengangkutan yang tambah tinggi pada triwulan pertama 2018 dikarenakan oleh reparasi serta perawatan besar pabrik di Tarjun yang mengakibatkan ITP harus mengirim semen dari Citeureup untuk penuhi keinginan pasar di Kalimantan, Sulawesi, serta Indonesia Timur. Pabrik di Tarjun telah kembali bekerja normal. Keseluruhan pendapatan mendalam periode berjalan turun 46,0 % dari Rp 491,6 miliar jadi Rp 265,2 miliar.

Baca berita tentang semen yang lain di .

Kamis, 17 Oktober 2019

Pindad Klaim Kandungan Lokal Medium Tank Tembus 70 Persen

Pindad Klaim Kandungan Lokal Medium Tank Tembus 70 Persen

, Bandung - Direktur Penting PT Pindad Abraham Mose mengklaim faksinya sukses mendesak kandungan import dalam produk purwarupa Medium Tank bikinan Pindad bersama dengan FNSS Turki. “Perkiraan kita seputar 70 % kandungan lokalnya,” tuturnya di Bandung, Kamis, 16 Agustus 2018.

Abraham menjelaskan kandungan lokal perangkat lunak purwarupa ke-2 Medium Tank yang dibikin semenjak awal di Pindad itu serta telah tembus 100 %. “Tingkat kandungan lokal kita buat di antara hardware serta software. Untuk dari si software dapat disebutkan telah 100 % dipunyai potensi putra-putri bangsa di Pindad,” katanya.

Abraham menjelaskan perangkat lunak Medium Tank itu adalah hasil peningkatan bersama dengan di antara Pindad serta FNSS Turki. Perangkat lunak itu salah satunya mencakup perlengkapan radio, electronic control unit, radar, autoloader, dan rangkaian sensor tank untuk memindai kendaraan tempur lawan.

“Pindad bekerja bersama dengan mereka (FNSS Turki) untuk (perangkat) elektroniknya. Tetapi sekurang-kurangnya, gw ingin membuat potensi itu berada di Pindad,” sebut Abraham.

Abraham berujar, untuk perangkat keras atau hardware disadari belum seutuhnya dapat dibuat di negeri. “Kalau bicara hardware, saling kita tahu. Mesinnya masih import serta material yang untuk armour itu masih import,” katanya.

Abraham mengatakan nilai plus peningkatan Medium Tank itu ialah potensi Indonesia membuat tank. “Secara keseluruhnya, yang penting bagaimana kita kuasai brainware, bagaimana kita dapat kuasai (potensi) design, manfaat dari tank ini,” tuturnya.

Menurut Abraham, Medium Tank adalah hanya satu tank yang masuk klasifikasi medium. “Ini yang pertama di dunia. Dari beratnya,” katanya.

Abraham menjelaskan inspirasi meningkatkan Medium Tank ada sesudah Indonesia mempunyai Main Battle Tank (MBT) Leopard, yang di import dari Jerman. “Kita punyai MBT, yang dapat disebutkan lihat tongkrongannya telah takut, belum juga daya gempurnya. Tetapi demikian keadaan di Indonesia, sedikit susah lakukan manuver,” katanya.

Dari sana, Pindad mewacanakan meningkatkan Medium Tank dengan menggandeng FNSS Turki. “Medium Tank ini sama juga dengan MBT memakai meriam 105 milimeter. Kita turunkan beratnya, tetapi masih menggunakan 105 milimeter, dengan potensi manuver lebih unggul,” papar Abraham.

Tank medium Kaplan adalah produk bersama dengan di antara FNSS (Turki) serta PT Pindad (Indonesia).Tank Kaplan diperlengkapi dengan turet CMI Cockerill 3105 i dengan meriam bertekanan tinggi Cockerill 105mm. Skema pemuatan amunisi automatis yang hebat membuat Kaplan MT benar-benar mematikan, walaupun juga berbobot mudah. haberturk.com

Abraham menjelaskan Medium Tank sekarang tinggal menyelesaikan proses sertifikasi. “Kita bikin kelas medium, nyatanya pertimbangan ini hadir dari kita ini, belum ditingkatkan negara lain,” tuturnya.

Abraham mengatakan Pindad telah menyurati pemerintah. “Dalam ini Kementerian Pertahanan jika Medium Tank telah siap. Tinggal lihat bagaimana keperluan internal TNI (Tentara Nasional Indonesia) Angkatan Darat. Pasti seluruh pihak masih menanti hasil firing test, selanjutnya kita akan mendapatkan sertifikat, hingga kita wajar untuk jual serta wajar masuk ke mass product,” katanya.

Dinas Riset serta Peningkatan TNI Angkatan Darat sekarang tengah melakukan proses pengujian Medium Tank sebelum mengantungi sertifikasi dari Kementerian Pertahanan. Kepala Dinas Riset serta Peningkatan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Dandang Doetoyo berujar Medium Tank diproyeksikan gantikan tank kelas AMX punya TNI Angkatan Darat.

“Kalau lihat renstra (gagasan strategis), kebutuhannya sampai 400 unit. Tank seperti AMX mungkin ditutup. Dengan begitu, tank seperti Medium Tank bikinan Pindad ini dinaikkan untuk gantikan,” katanya, Kamis, 16 Agustus 2018. Dandang menjelaskan, TNI memerlukan beberapa variasi dari Medium Tank itu.“Mungkin angkut personil , akan ditingkatkan semacam ini,” katanya.

Minggu, 06 Oktober 2019

PT KAI Beri Tarif Promo Kereta Api Wijayakusuma ke Banyuwangi

PT KAI Berikan Biaya Promosi Kereta Api Wijayakusuma ke Banyuwangi

Jakarta - Kereta api (KA) Wijayakusuma siap layani penumpang rekanan Cilacap-Banyuwangi PP mulai 1 September 2018 dengan biaya promosi mulai Rp 130 ribu untuk keberangkatan 1-30 September 2018. Ticket dapat dipesan semenjak 23 Agustus 2018.

Simak juga: PT KAI Memperpanjang Rute Kereta Api Wijayakusuma sampai Banyuwangi

KA Wijayakusuma bekerja untuk penuhi kemauan warga akan moda transportasi yang aman nyaman bebas macet serta pas waktu dan mengoptimalkan service pada warga terutamanya pemakai layanan kereta api yang terus bertambah kata Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Wilayah Operasi (Daop) 9 Luqman Bijaksana di Kabupaten Jember Jawa Timur Senin 27 Agustus 2018.

Menurut Luqman PT KAI Daop 9 Jember memberi respon ketertarikan pemakai layanan kereta api itu dengan menjalankan KA Wijayakusuma rekanan Banyuwangi-Surabaya-Cilacap (PP) mulai 1 September 2018.

Dengan beroperasinya KA itu karena itu warga Banyuwangi serta sekelilingnya dapat mempunyai pilihan baru untuk ke arah Kota Surabaya Madiun Solo Yogyakarta sampai Cilacap katanya.

Simak juga: Kereta Api Wijayakusuma Cilacap-Yogya Semakin Disukai Penumpang

Luqman menerangkan serangkaian KA Wijayakusuma terbagi dalam empat gerbong kelas eksekutif tiga gerbong ekonomi premium serta 1 gerbong pembangkit dengan keseluruhan kemampuan sekitar 392 tempat duduk.

Untuk menampung keperluan penumpang yang akan naik atau turun pada stasiun tersendiri PT KAI akan memberi biaya spesial yang bisa dilayani pembeliannya mulai 2 jam sebelum keberangkatan KA Wijayakusuma di sejumlah stasiun katanya.

Untuk ticket kereta api Wijayakusuma rekanan Banyuwangi-Jember Rp 65 ribu untuk kelas eksekutif serta Rp 35 ribu untuk kelas ekonomi sedang rekanan Jember-Surabaya Gubeng Rp 100 ribu untuk kelas eksekutif serta Rp 65 ribu untuk kelas ekonomi.

ANTARA